Gunung-gunung batu tersebut dibentuk kaum Tsamud menjadi istana, rumah, dan kuburan para petinggi kaum. Pahatan ukiran dan ornamennya sangat halus, indah dan menakjubkan.
Wilayah kekuasaan kaum Tsamud membentang hingga ke wilayah Petra (Yordania). Bedanya, Petra sudah dijadikan komoditi parawisata inti Yordania selain Laut Mati.
Sedangkan Mada'en Shaleh masih menjadi perdebatan antara kepentingan dinas pariwisata Saudi yang mulai mengangkat Mada'en Shaleh sebagai komoditi pariwisata, dengan para ulama yang berpendapat bahwa tempat tersebut adalah situs peninggalan "kaum terlaknat," sehingga umat Islam diharamkan untuk menziarahinya.




Dikisahkan dalam Al-Qur'an, pada zamannya, kaum Tsamud memiliki keahlian arsitektur luar biasa. Nabi Shaleh, nabi kelima dari 25 nabi dan rasul yang tertulis, diutus Allah SWT, mengajak mereka untuk bertauhid.
Namun, kaum Tsamud tidak menerima Nabi Shaleh begitu saja. Mereka minta ditunjukkan satu mukjizat sebagai bukti bahwa Shaleh adalah utusan Allah. Tak Cuma itu. Di luar batas kewajaran manusia, mereka minta seekor unta betina keluar dari celah bebatuan.
Nabi Shaleh pun berdoa meminta kepada Yang Maha Kuasa. Doanya dikabulkan, dan keluarlah seekor unta betina dari celah bebatuan. Ia lalu berpesan kepada umatnya, jangan sampai menyakiti unta tersebut, apalagi membunuhnya. Azab Allah akan menyapu bersih, kalau sampai unta tersebut dibunuh. Kaum Tsamud akhirnya sepakat menjadi umat Nabi Shaleh.

Seiring perjalanan waktu, salah seorang umatnya kemudian mengingkari dan nekat membunuh unta tersebut. Menurut riwayat, konon sang pembunuh adalah utusan bersama para petinggi kaum yang diiming-imingi hadiah seorang wanita cantik.
Nabi Shaleh marah luar biasa. Ia tahu, azab Allah tidak lama lagi akan datang dan membumi hanguskan kaumnya. Karena, "mukjizat unta" hanyalah simbol kepatuhan kaum Tsamud kepada Allah.
Setelah kejadian tersebut, kaum Tsamud masih menantang Nabi Shaleh, karena ternyata azab tidak kunjung datang melanda mereka. Maka, tidak lama berselang, murka Allah pun datang. Angin puting beliung dengan suhu udara yang sangat dingin menyelimuti hari-hari kaum Tsamud, diiringi gempa dahsyat.
Akhirnya, kaum Tsamud tenggelam ditelan bumi. Yang tertinggal hanya beberapa rumah dan istana gunung batu sebagai hasil karya besar mereka.

Kini, situs ribuan tahun itu masih bisa dinikmati peziarah yang datang untuk sekadar berwisata atau para arkeolog dengan tujuan penelitian. Departemen Pariwisata Saudi gencar memromosikan Mada'en Shaleh sebagai objek wisata sejarah selain Dir'iyah, situs kota tua Raja Abdul Aziz, pendiri kerajaan Saudi Arabia.
sumber
Related Post
info
- 8 Metode Penyiksaan Paling Sadis di Eropa
- 5 Penemuan Bangsa MESIR Yang Masih Kita Gunakan Saat Ini
- 7 Air terjun Paling Tinggi Di Dunia
- Ramalan Lengkap Vanga Pandeva terhadap bumi 3000 tahun lagi
- 9 Fakta Jagad Raya yang Menakjubkan
- 3 Penjahat Legendaris dari Indonesia
- Kasus Orang yang Tidak Mati Setelah Dieksekusi Mati
- 5 Tipe Cowok Penggoda
- Jangan pernah menterjemahkan bahasa IT ke bahasa Indonesia
- 6 Cara Berpakaian Cewek yang Tidak Disukai Cowok
- Membaca Kepribadian Lewat Tulisan (Grafologi)
sejarah
- Sejarah dunia yang dirahasiakan
- Gunung Vesuvius Si Pemusnah Peradaban Pompeii
- Soekarno di Mata Dunia
- Sejarah Lagu Ulang Tahun (Happy Birthday To You)
- Cosplay History
- Sejarah Vespa Yang Legendaris
- Sejarah Perkembangan Satanisme (Pemuja Setan)
- Sejarah Panjang Yakuza dan Cerita Dibaliknya
- Asal Mula Kata Hoax
- 15 Headline Surat Kabar Yang Menjadi Saksi Sejarah
- Alasan Kenapa Bung Karno Digila-gilai Wanita
Posting Komentar